Peranan dan Kerjasama para Pesera proyek

 



Kerjasama peserta pada proyek BOT berbeda sifatnya dibanding dengan bentuk lump-sum atu cost-plus. Unsur-unsur yang menyebababkan adanya perbedaan dapat dilihat dari peranan masing-masing peserta proyek BOR. Untuk mempermudah pemahaman, diambil contoh proyek pembangunan jalan tolsebagai berikut.

Pemilik proyek (Pemerintah)  

•  Dalam hal ini pemilik harus ikut aktif dalam perencanaan menentukan arah (route) jalan yang bersangkutan, juga kegiatan pembebasan tanah, seperti merundingkan dan bahkan kadang-kadang ikut menentukan harga tanah, memberikan penerangan kepada mereka yang akan terkena proyak, dan lain-lain.

•  Membantu mengurus dan memberikan ijin-ijin yang berkaitan dengan proyek.
•  Pemilik proyek harus member jaminan bahwa tidak aka nada pengambilalihan hasil proyek sampai periode yang telah disepakati bersama.
• Di beberapa Negara, pemerintah bahkan ikut campur dalam kegiatan penentuan harga karcis / sewa kepada pemakai (karcis tol).

Promotor


Seperti telah dijelaskan sebelumnya, promotor dapat sekaligus berfungsi sebagai penyandang dana, pelaksana (kontraktor), serta operator dari fasilitas atau produk hasil proyek. Perusahaan dengan sifat yang demikian harus mampu dan menguasai seluk beluk prosedur dan mekanisme, mengadakan studi kelayakan, mencari pembiayaan proyek, melaksanakan implementasi fisik, dan mengoperasikan serta melakukan pemeliharaan fasilitas proyek.

Studi kelayakan harus mencakup aspek yang menyeluruh mulai dari aspek pasar (pemakaian jalan tol), teknis (pelaksanaan pembangunan proyek), financial, dan operasional dalam hal ini  meliputi berapa lama periode pengoperasian sampai diperoleh keuntungan yang layak. Tidak kalah pentingnya adalah pengkajian aspek hokum. Karena waktunya yang relatif panjang (dari mulai proyek sampai akhir operasi) maka pihak promoter perlu memperhatikan masalah-masalah risiko, seperti:

•    Perubahan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan proyek BOT.
•    Kinerja pelaksanaan pembanguna. Hal ini dapat mempengaruhi jadwal maupun biaya proyek.
•    Efisiensi operasi dan pemeliharaan.
•  SItuasi ekonomi dan politik. Melemahnya situasi ekonomi dan gejolak politik dalam Negara yang bersangkutan dapat mengurangi pemasukan penghasilan bagi promoter.
•    Finansial.
Dapat berupa terjadinya inflasi atau fluktuasi yang tajam terhadap nilai tukar mata uang(bila proyek memakai multy currency).

Kontraktor

Kontraktor Proyek Konstruksi

 

Seperti telah diuraikan sebelumnya, pelaksanaan pembangunan fisik proyek dapat dikerjakan sendiri oleh promoter atau diserahkan penunjukan langsung kontraktor harus memperhatikan sungguh-sungguh masalah kemampuan kontraktor pelaksana terutama dari segi jadwal, mutu, dan biaya. Misalnya, bila  penyelesaian proyek sampai tertunda maka promoter menaggung kerugian dari dua sisi, yaitu menambah biaya pembangunan dan mengurangi pemasukankarena berkurangnya periode operasi.
 
Kerjasama antara Kontraktor Promotor dam Pemilik Proyek

 

Dengan melihat banyaknya factor yang dihadapi seperti contoh di atas, maka para peserta wajib membuat studi kelayakan serta analisis risiko semaksimal mungkin sebelum melakukan BOT.
Lebih baru Lebih lama