Pengertian sumur dalam (artesis)

Pengertian sumur dalam (artesis)- Saat ini saya yakin rekan-rekan pembaca semua sudah pernah bahkan sering mendengar istilah sumur dalam atau sumur artesis. Entah pernah baca-baca blog seperti ini atau menyaksikan langsung proses pembuatan sumur dalam. Yang jelas sumur dalam atau dikenal dengan sumur artesis ini sudah banyak disekitar kita. Sumur dalam ini biasanya digunakan pada bangunan-bangunan industri seperti pabrik, apartemen, perhotelan, rumah sakit dan lain sebagainya karena kebutuhan air bersih yang sangat besar sehingga jenis sumur yang cocok adalah sumur dalam atau deepwell.
Pengertian dari sumur dalam (artesis) ini sering diartikan berbeda oleh warga. Hampir sebagian besar warga menganggap sumur dalam akan menimbulkan dampak lingkungan seperti berkurangnya stok persediaan air pada sumur dangkal. Namun sebenarnya tidak seperti itu dampak dari sumur dalam ini seperti yang sudah dijelaskan pada artikel Seberapa besar pengaruh sumur dalam terhadap sumur dangkal

Sumur dalam atau dikenal dengan nama deepwell ini mempunyai kedalaman hingga 200an meter karena mengambil sumber air tanah di bawah lapis batuan impermeable. Pada kedalaman tersebut tentu kontruksi pembuatan sumur dalam pun juga harus lebih kuat dan menggunakan bahan-bahan yang awet agar proses maintenancenya tidak membutuhkan biaya yang besar. Selain itu, proses pembuatan sumur dalam ini pun membutuhkan biaya yang besar juga karena menggunakan alat khusus pengeboran dan melalui beberapa tahap sosialisasi. 

Ada beberapa pembahasan yang menurut saya penting tentang pengertian sumur dalam (artesis) ini yaitu mengenai bagaimana dasar perencanaan sumur dalam. Dasar perencanaan sangat penting sebagai acuan dalam mendesain sumur dalam agar lebih tepat sasaran sesuai dengan fungsinya. Berikut beberapa penjelasan mengenai dasar perencanaan sumur dalam yang saya dapatkan dari jurnal penelitian berjudul Efektivitas pekerjaan konstruksi sumur dalam oleh Bpk Sapto Budi Wasono.

Dasar Perencanaan sumur dalam
Proses pembuatan sumur dalam tidak bisa dilakukan begitu saja karena harus melalui tahap perencanaan terlebih dahulu. Tahap perencanaan ini sangat menentukan kualitas dari sumur dalam. Mengingat kondisi lapisan tanah dan hidrogeologi di setiap tempat sangatlah berbeda-beda sehingga dalam prakteknya sering ditemukan beberapa kendala teknis. Perencanaan sumur dalam harus terfokus pada fungsi dan tujuan dibuatnya sumur dalam. Apakah untuk keperluan industri, rumah sakit, apartemen, atau perhotelan. 

Sumur dalam harus didesain khusus sesuai fungsinya untuk mendapatkan lapisan aquifer (sumber air tanah) dan produksi air yang cukup serta bebas dari sedimentasi. Ada Beberapa poin yang penting  untuk dipertimbangkan dalam mendesain sumur dalam yaitu.
  1. Kedalaman minimum drawdown (penurunan muka air tanah) harus konsisten dengan kapasitasn aquifer.
  2. Kualitas air tanah yang bagus 
  3. air tetap berada pada lapisan pasir/lapisan aquifer
  4. Usia guna sumur dalam sekitar 25 tahun
  5. Layak secara ekonomis baik dalam jangka panjang dan jangka pendek. 
Perencanaan sumur harus memperhitungkan kondisi hidrogeologi pada lokasi tersebut dengan memperhatikan informasi penting terkait dengan hidrogeologi. Adapun Informasi hidrogeologi itu dapat berupa:

  1. Kondisi stratifigasi khususnya mengenai dan lapisan sedimen
  2. kondisi waterbalance dari aquifer baik kondisi saat ini maupun kondisi yang akan datang. 
  3. Analisa ukuran butiran untuk material aquifer yang tidak terkonsolidasi
  4. Identifikasi dari jenis unsur-unsur logam yang terkandung dalam air tanah
  5. Kualitas air tanah
Kedalaman yang didapatkan dari pengeboran di setiap tempat berbeda-beda tergantung dari kedalaman aquifer. Semakin dalam sumurnya maka akan semakin mahal. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sumur dalam (artesis) ini adalah biaya saat proses pembuatan dan biaya setelah operasi. 
Demikian sedikit penjelasan mengenai pengertian sumur dalam (artesis) ini semoga bermanfaat. 
Lebih baru Lebih lama