Strategi penentuan lokasi Quarry pada proyek jalan tol

Strategi penentuan lokasi Quarry pada proyek jalan tol- Proyek jalan tol sangat berbeda dengan proyek jalan non tol. Salah satu yang membedakan adalah jumlah material yang dibutuhkan lebih besar dengan nilai kontrak yang besar juga. Material yang terbesar berada pada item pekerjaan timbunan. Pekerjaan timbunan merupakan item pekerjaan yang sangat penting karena berpengaruh terhadap progres pekerjaan di atasnya. Namun kebanyakan dari proyek jalan tol ini banyak mengalami kendala berupa keterlambatan progres pekerjaan timbunan. Pekerjaan timbunan sangat tergantung dari supply material timbunan dari Quarry. Oleh karena itu dalam pemilihan quarry harus memperhatikan beberapa pertimbangan yang matang agar tidak mengganggu jalannya pekerjaan timbunan di lokasi proyek.

Quarry adalah lokasi pertambangan tanah atau batuan yang digunakan untuk keperluan proyek seperti tanah material timbunan, dan batu. Quarry sering dijadikan alasan terjadinya keterlambatan pada suatu proyek jalan karena proses perijinan pertambangan yang sangat lama. Untuk saat ini perijinan pertambangan pada suatu quarry dilakukan sampai tingkat provinsi yang ditandatangani oleh Gubernur. Adapun cara mengajukan proses perijinan pertambangan bisa baca artikel ini. Proses perijinan pertambangan Quarry
Quarry
Sebelum melakukan proses perijinan, langkah pertama dalam suatu proyek jalan tol adalah menentukan lokasi quarry. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap lokasi quarry yang dipilih. Oleh karena itu diperlukan strategi khusus dalam menentukan lokasi quarry. Berikut ini strategi-strategi yang diperlukan dalam menentukan lokasi quarry untuk pekerjaan jalan tol. 

1. Survey lokasi Quarry terdekat
Quarry bisa berupa pegunungan ataupun sungai sehingga harus dikondisikan dengan lokasi terdekat dengan proyek. Untuk mencari lokasi quarry terdekat, kita harus bergerak berkeliling. Biasanya untuk material timbunan berada di daerah perbukitan atau pegunungan. Jika sudah menemukan lokasi, segera mencari info tentang kepemilikan tanah tersebut kepada warga. 

2. Cek Kualitas material timbunan
Jika sudah menemukan lokasi quarry dan menemui pemilik tanah, jangan terburu-buru untuk langsung mengurus surat perijinan pertambangan. Lakukan pengujian material timbunan dahulu dengan mengambil beberapa sampel. Pengujian material tanah timbunan berupa tes propertis tanah sesuai dengan spesifikasi. Jika hasil tes kualitas tanah memenuhi persyaratan kontrak maka dilanjutkan langkah selanjutnya. 

3. Cek Deposit tanah
Pada proyek jalan tol kebutuhan material timbunan sangat banyak, bahkan bobot pekerjaan timbunan ini bisa mencapai 40% dari total kontrak. Jika kita sudah mengetahui kebutuhan volume timbunan maka kita bisa mencari lokasi quarry yang memiliki deposit volume lebih. Deposit quarry ini sangat penting karena akan berpengaruh terhadap jalannya pekerjaan timbunan. 

4. Jarak proyek dengan quarry
Dalam mencari lokasi quarry, usahakan lebih dari satu. Cari yang memenuhi kriteria di atas dan lokasi yang memiliki jarak proyek ke quarry terdekat. Jarak ini sangat berpengaruh terhadap harga timbunan. Semakin jauh lokasi quarry biayanya akan semakin tinggi. 

5. Jalan akses masuk quarry
Pertimbangan dalam penentuan lokasi quarry adalah jalan akses karena tidak selamanya lokasi quarry yang bagus memilik jalan akses sendiri. Usahakan menghindari lokasi quarry yang memiliki jalan akses melawati pemukiman warga karena jika melewati pemukiman warga akan banyak kendala saat truck-truck besar melewati seperti jam kerja dibatasi oleh warga, menyebabkan jalan perkampungan rusak, ada pungutan retribusi dari warga dan sebagainya. 

Salah satu alternatif untuk terhindar dari kendala-kendala sosial di atas adalah dengan membuat jalan akses sendiri yang tentunya tidak melewati daerah pemukiman. Kita bisa menyewa tanah sawah milik kas desa, atau perseorangan kemudian kita buat jalan sendiri. 

6. Pengelolaan quarry
Sebagai kontraktor biasanya melakukan dua sistem manajemen dalam mengelola quarry. 1) kontraktor membeli dan mengelola quarry secara swakelola. Artinya dari proses pertambangan, pengangkutan material sampai dilokasi dilakukan secara swakelola. 2) mengelola quarry dengan menunjuk subkon. pekerjaan mulai dari penggalian hingga pengangkutan sampai lokasi sekaligus pemadatan timbunan dilakukan oleh subkon. Kontraktor akan membayar subkon berdasarkan volume padat timbunan di lokasi.

7. Pertimbangan biaya
Salah satu pertimbangan lain dalam menentukan lokasi quarry adalah biaya. Biaya sangat dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan di atas.

8. Proses perijinan
Hal yang paling penting dalam penentuan lokasi quarry sangat tergantung dari ijin berupa WIUP (wilayah ijin usaha pertambangan), IUP Eksplorasi, dan IUP Operasi Produksi. Proses perijinan bisa memakan waktu paling cepat 3 bulan. Sehingga waktu yang lama ini harus dipertimbangkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu progres pelaksanaan di lapangan.

Strategi-strategi di atas sudah biasa dilakukan pada proyek jalan tol dengan kebutuhan material timbunan yang sangat besar. Sering kali penentuan quarry terlambat karena terkendala proses perijinan. Apabila pekerjaan timbunan sudah dimulai dan proses perijinan quarry belum selesai maka akan sangat mengganggu progres lapangan. Proses perijinan quarry biasanya diakukan oleh Kontraktor dan sebaiknya dibentuk tim khusus menangani quarry diluar tim proyek.
Lebih baru Lebih lama