Mengenal jenis transportasi MRT Jakarta

Informasi mengenai mega proyek yang lagi ngetrend di Jakarta yaitu MRT (Mass Rapid Transit). Tingkat kemacetan di Jakarta yang semakin parah membuat pemerintahan DKI Jakarta untuk melanjutkan kembali proyek transportasi MRT ini. Harapan dari masyarakat Jakarta adalah MRT ini mampu mengurangi kemacetan di Jakarta sehingga aktivitas publik pun tidak terganggu. MRT Jakarta akan dibangun oleh PT. MRT Jakarta, badan usaha milik daerah yang 99.5 % sahamnya dimiliki oleh pemprov DKI Jakarta dan 0.5 persen sisanya dimiliki oleh PD Pasar Jaya. 

MRT atau mass rapid transit adalah jenis transportasi publik yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah yang banyak dan menempuh perjalanan dengan cepat. MRT ini berbasis rel yang akan membentang kurang lebih 110,8 km yang terdiri dari koridor selatan dan utara (Lebak bulus-kampung Bandan) sepanjang 23.8 km dan koridor timur dan barat sepanjang 87 km. 

MRT Jakarta akan mengoperasikan 16 rangkaian kereta. Satu rangkaian kereta terdiri dari enam gerbong pada tahap awal dan akan terus dikembangkan menjadi delapan gerbong. Setiap gerbong akan mengangkut 170 orang yang duduk dan berdiri. Jumlah penumpang bisa hingga 300 orang pada jam sibuk. DI jam sibuk satu rangkaian kereta mampu mengangkut 1800 penumpang dalam dan dalam satu jam akan mengangkut 3600 penumpang. 

Pembangunan koridor selatan-utara dilakukan ke dalam 2 tahap pembangunan yaitu
  1. Tahap 1 akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai Bundaran HI sepanjang 15.7 km dengan jumlah 13 stasiun. Pembangunan tahap 1 ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2018.
  2. Tahap 2 dibangun dengan melanjutkan jalur dari Bundaran HI ke kampung bandan sepanjang 8.1 km. Tahap ke 2 ini ditargetkan beroperasi tahun 2020 dan mulai dibangun sebelum tahap 1 beroperasi.
Pembangunan untuk koridor timur-arat sedang dalam studi kelayakan.

Jalur yang digunakan oleh MRT ini adalah jalur bawah tanah (underground) dan layang sehingga pada saat pengeboran di perut bumi pun harus menggunakan alat yang canggih. Mesin bor yang digunakan untuk membuat perlintasan bawah tanah adalah Tunnel Boring Machine (TBM). TBM ini mempunyai diameter 6.7 m dengan total panjang 43 m. Berat total dari mesin bor ini sekitar 323 ton dari bagian kepala (cutterhead) hingga bagian akhir (backup cars). Mesin ini menggunakan teknologi pressure balance (EPB) pertama di Indonesia yang diproduksi oleh perusahaan Jepang JTSC (japan tunnel systems corporation)


Berbicara tentang mesin bor ini diberi nama ANTAREJA. Jumlah mesin bor antareja direncanakan ada 4 buah, Cara kerja dari antareja ini adalah cutter heat TBM yang dibagian depan berputar secara simultan dan menggerus tanah secara perlahan. Tanah hasil bor akan ditampung dibagian mixing chamber lalu diangkut menggunakan screw conveyor dan diteruskan ke belt conveyor. Dari belt conveyor tanah tersebut diangkut ke workshop menggunakan kereta-kereta kecil. Antareja ini juga mampu memasang segmen beton sebagai penyangga terowongan. 

Adapun hasil terowongan bawah tanah yang berhasil dibuat oleh mesin bor ini adalah sebagai berikut. 

MRT Jakarta. Sumber: intisari-online.com 
MRT Jakarta. Sumber: intisari-online.com 
MRT Jakarta. Sumber: intisari-online.com 
MRT Jakarta. Sumber: intisari-online.com 
MRT Jakarta. Sumber: intisari-online.com 
MRT Jakarta. Sumber: intisari-online.com 

Jenis transportasi MRT (Mass rapid transit) memang sangat diharapkan masyarakat Jakarta karena digadang-gadang mampu mengurangi kemacetan di Jakarta. Demikian sekilas tentang apa itu transportasi MRT. Semoga bermanfaat. 
Lebih baru Lebih lama